Wednesday, September 22, 2010

08. Garis Keturunan "saya"

Kesadaran mengenai siapa saya adalah hal yang penting. 

Kesadaran mengenai siapa saya memengaruhi kemampuan dan kemauan kita dalam bertingkah laku. Misalnya, kesadaran bahwa saya adalah seorang Ketua RT, membuat kita mau dan mampu menjaga tingkah laku kita. Jika kita benar-benar berada dalam kesadaran tersebut, kita tentunya akan menjaga nama baik kita sebagai Ketua RT.

Kesadaran bahwa saya adalah seorang Ketua RT, membuat kita merasa bertanggungjawab atas keamanan dan kesejahteraan warga di lingkungan kita. Kita menjadi mau dan merasa mampu untuk mencari solusi untuk berbagai permasalahan yang berkenaan dengan warga lingkungan kita. Kesadaran sebagai Ketua RT membuat kita mau/mampu, membuka dan memanfaatkan berbagai akses yang kita miliki.

Permasalahannya, seberapa akurat kesadaran kita mengenai siapa saya

Renungkanlah bahwa saya adalah jiwa...

Dengan logika yang sama, kesadaran bahwa saya adalah jiwa membuat kita mau/mampu, membuka dan memanfaatkan setiap akses dari kualitas jiwa. Jiwa, apalagi Jiwa Utama (Sang Sumber), memiliki kualitas dan sumber daya yang melampaui apapun. Kesadaran bahwa saya adalah jiwa, membuat kita mampu mengakses sumber energi yang sesungguhnya, dibandingkan dengan kesadaran bahwa saya adalah badan.

Perluasan dari kesadaran bahwa saya adalah badan/tubuh ini, adalah kesadaran yang berhubungan dengan identifikasi:  (a) jenis kelamin, (b) jabatan dalam pekerjaan, (c) status sosial, (d) level pendidikan, (e) jumlah harta kekayaan, (f) status pernikahan, dan lain-lain; yang pada intinya, dapat membatasi kemauan dan kemampuan kita.   

Cobalah... rasakan perbedaan kenikmatan hidup ini, dengan kesadaran "saya adalah jiwa...."