Beberapa rekan saya bertanya,
apa sih bedanya orang yang makan-daging
dan tidak-makan-daging? (apakah
buah pikirannya, kata-katanya, perbuatannya, kesehatannya, nasibnya berbeda, atau
apanya yang berbeda?)
Sebelum menjawab pertanyaan
di atas, lebih baik kita pahami bahwa sebenarnya rekan-rekan tersebut ingin
bertanya mengenai hal yang lebih mendasar, yaitu: “Apakah tidak-makan-daging memberikan efek/pengaruh terhadap buah pikiran,
kata-kata, perbuatan, kesehatan, atau nasib individu?”
Pertanyaan, “Apa bedanya
orang yang makan-daging dan tidak-makan-daging?” boleh-boleh
saja kita jawab.
Namun, ketika kita sampai
pada jawaban, bisa saja jawaban kita terbentur pada hasil analisis bahwa TIDAK
ADA BEDA antara orang yang makan-daging dan tidak-makan-daging.
Orang yang makan-daging dan orang yang tidak-makan-daging, sama-sama bisa memiliki buah pikiran yang baik;
sama-sama bisa mengucapkan kata-kata
yang baik, sama-sama bisa melakukan perbuatan
yang baik, sama-sama memiliki kesehatan yang
baik, dan sama-sama memiliki nasib yang baik; pokoknya TIDAK ADA BEDA...
Tapi... dalam proses
memperoleh jawaban (dalam proses menganalisis data), ada kalanya kita melupakan
berbagai variasi internal-individu dan variasi external-individu dari para sahabat kita yang mewakili kelompok orang yang makan-daging dan yang mewakili kelompok orang tidak-makan-daging.
Berbagai variasi internal-individu, misalnya:
kecerdasan, riwayat kesehatan, berat-badan, usia, dsb.; sedangkan berbagai variasi external-individu, misalnya: kesempatan sekolah, kondisi keuangan, pendampingan orang tua, kondisi tempat tinggal, dsb.
Sulit sekali bagi kita untuk
menemukan sekelompok sahabat yang makan-daging setara (equal) dengan para sahabat yang tidak-makan-daging...baik setara pada variasi internal-individu maupun setara pada variasi external-individu.
Menemukan dua orang yang memiliki variasi setara saja sulit, APALAGI menemukan sekelompok orang yang memiliki variasi yang setara. wauww...
Kesulitan tersebut sebenarnya
membuat kita TIDAK BOLEH membandingkan (buah pikiran, kata-kata, perbuatan,
kesehatan, atau nasib) antara para sahabat yang makan-daging dan para sahabat yang tidak-makan-daging.
Nah kalau begitu Bro..., kita
perlu hati-hati sekali dalam usaha menjawab pertanyaan "Apakah tidak-makan-daging memberikan efek/pengaruh terhadap buah pikiran,
kata-kata, perbuatan, kesehatan, atau nasib individu?"
Dan ingat....jangan terlalu berani berpikir: “Jadi
kesimpulannya... wah kalau begitu sia-sia ya kalau tidak-makan-daging,
toh... ternyata sama saja tuh orang yang makan-daging dan orang yang tidak-makan-daging.”
Menghadapi kesulitan untuk
menyetarakan (membuat equal) dua
kelompok orang, sangat dianjurkan bagi kita untuk memodifikasi pertanyaan di atas,
menjadi:
- “Apakah ada perbedaan (buah pikiran, kata-kata, perbuatan, kesehatan, atau nasib individu) pada saat makan-daging dan pada saat tidak-makan-daging?”
- atau, “Apakah ada perubahan buah pikiran, kata-kata, perbuatan, kesehatan, atau nasib individu, sebelum tidak-makan-daging dan setelah tidak-makan-daging?
Lalu apa/bagaimana jawabannya?
Nah.., mohon izin dan
perkenan Bapak/Ibu/Mba’/Mas, secara langsung meminta jawabannya dari sahabat yang
dahulu (12 tahun yang lalu) makan-daging,
namun saat ini (sekarang) tidak-makan-daging...
hehehe...
Kalau saya boleh ber-hipotesis, maka beberapa jawaban yang
akan kita peroleh dari sahabat kita adalah sebagai berikut:
bahwa setelah tidak-makan-daging, maka...
- buah pikiran menjadi lebih bersih atau lebih sederhana;
- kata-kata menjadi lebih banyak dipertimbangkan/diseleksi, sebelum diutarakan kepada orang lain;
- perbuatan menjadi lebih ekspresif (ringan/tidak merasa sebagai beban dalam melakukannya);
- kesehatan menjadi lebih prima, banyak rekan yang memberi komentar awet muda;
- dalam hal nasib, menjadi lebih sering merasa bahagia/gembira.
dibandingkan dengan sebelum
tidak-makan-daging.
hehehe... hayo...sekarang waktunya kita
ambil data, kita tanyakan langsung
kepada para sahabat yang saat ini tidak-makan-daging,
namun dahulu (12 tahun lalu) masih makan-daging.
ciie...
sudah Bab III ya Bro...ambil (kumpulin) data ya
Bro... bukan nyebar data lho ya... kalau nyebar data... nanti data-nya tersebar-sebar, ngga’ balik-balik... hehehe...