Tuesday, October 12, 2010

12. dadahh... Langsung Pulang ya Nak... Jangan Mampir-mampir....

Konsenterasi terhadap tujuan adalah suatu bentuk energi. Energi tersebut membawa kita sampai kepada tujuan. Energi tersebut membebaskan kita dari hal-hal yang menghambat perjalanan.

Perjalanan di sini, dapat dianalogikan sebagai perjalanan pulang menuju ke rumah. Mengapa ke rumah… ? ya karena setiap orang, pada waktu tertentu pasti ingin pulang ke rumah… ya karena rumah adalah tempat di mana kita bisa bertemu dengan orang tua kita… ya karena rumah adalah tempat kita mengerjakan segala sesuatu dengan perasaan bahagia… ya karena rumah adalah tempat yang paling nyaman… ya…karena rumah tempat kita beristirahat.... ya...banyaklah pokoknya...

Mudah-mudahan, analogi perjalanan menuju pulang ke rumah… adalah hal yang dapat dibayangkan oleh kita semua… :)

Ketika kita dalam perjalanan pulang ke rumah, kita akan melihat berbagai peristiwa atau banyak pemandangan. Pemandangan pada hakikatnya adalah sesuatu yang menarik, baik yang bersifat positif maupun negatif. Namun demikian, seberapa menarik pemandangan tersebut, tergantung konsentrasi kita masing-masing.

Saat kita kurang berkonsentrasi, terkadang di tengah-tengah perjalanan, kita berhenti sejenak untuk melihat pemandangan, yang kita anggap menarik. Lebih lanjut, setelah kita berhenti, boleh jadi kita mengalihkan tujuan perjalanan kita, ke arah pemandangan yang menarik tersebut. Iya kalau sebentar… kalau kita berlama-lama di lokasi pemandangan tersebut… kapan sampai di rumah???

Hal ini beda lho ya… jika kita sudah merencanakan dahulu sebelumnya, untuk mampir sebentar ke suatu tempat, untuk membeli sesuatu yang memang dibutuhkan…. :)

Sebenarnya, tujuan awal kita untuk “pulang ke rumah”, tidak kalah menarik. Hanya, karena kita kurang berkonsentrasi dalam melihat tujuan yang sudah kita tentukan sejak awal, maka visi kita menjadi kurang jelas; daya tarik “pulang ke rumah” kadang menjadi memudar…. Hehehe… atau memang nggak betah di rumah…(waduh gawat neeh… :)

Untuk melihat kembali tujuan yang sudah kita tentukan di awal, yaitu “pulang ke rumah”, maka kita perlu mengkondisikan pikiran kita agar senantiasa tenang. Pikiran yang tenang membuat kita mampu berkonsentrasi melihat visi. Dalam hal ini, kita akan mampu melihat rumah sebagai lokasi yang sangat menarik, sebagai lokasi akhir yang memberikan perasaan aman/nyaman (setelah seharian beraktivitas)...

Dengan kondisi pikiran yang senantiasa tenang dan damai, visi/goal/tujuan (yang dianalogikan dengan rumah), akan dapat kita “lihat” dan kita “rasakan” dengan jelas.