Friday, October 22, 2010

02. Sa Aku Tumanei si Papa Mama

Memberikan “sesuatu” tidak harus berupa barang/materi. “Sesuatu” yang paling berharga adalah memberikan waktu dan restu (buah pikiran) yang baik. Waktu dan restu/buah pikiran yang baik tersebut, adalah menjadi modal dasar bagi kita dan orang lain untuk berani “melangkah”.

Saat kita sudah besar, kita tentu bisa menyadari bagaimana lelahnya orang tua memberikan waktu.

Bila kuingat lelah... 
ayah bunda…
Bunda piara,
piara akan daku,
sehingga… aku besarlah…

waktu ku kecil…
hidupku…
amatlah senang…


Bisa/masih ingatkah kita, ketika orang tua kita menemani kita untuk belajar “melangkah”. Mereka sudah memberikan yang terbaik, yaitu waktu (untuk menemani kita) dan restu (buah pikiran) yang baik, yang diwujudkan dengan kata-kata: “ayo nak…hati-hati jatuh ya nak...ayo... “ yang disertai senyuman tulus di wajahnya.   

Di saat kita sudah bisa “melangkah”…
seberapa banyak waktu dan restu baik yang akan kita berikan kepada mereka?