Sunday, December 27, 2020

02 & 06. Bagaimana Mengubah Masa Lalu menjadi Lebih Baik? (Sebuah Renungan untuk Masa Depan)

Orang Tua (Ayah/Ibu) bercakap-cakap dengan anak-anaknya yang manis...


Ayah/Ibu: Kita mengatakan bahwa Tahun 2020 akan segera berlalu. Namun, apakah kita akan melewati Tahun 2020 ini dengan penuh kenangan yang baik? 

Anak-anak: Tahun 2020 ini akan menjadi masa-lalu setelah tengah malam 31 Desember 2020.

Ayah/Ibu: iya benar... masa-lalu kemudian akan menjadi kenangan yang baik, sehingga ketika kita mengingat masa-lalu, akan muncul kata-kata "Wah, wah!" 


Anak-anak: Bagaimana cara kita membuat masa-lalu menjadi sedemikian rupa? Apa yang harus kita lakukan?

Ayah/Ibu: Agar masa-lalu kita menjadi penuh kenangan yang baik, fokuslah ke moment-saat-ini. Moment 2020, tinggal 5 hari lagi; 27, 28, 29, 30, dan 31 Desember 2020. 

Ayah/Ibu: Jadikan moment-saat-ini menjadi praktis; buatlah moment-saat-ini menjadi hadiah (present) bagi setiap orang yang berhubungan dengan kita.

Ayah/Ibu: Saat orang menerima hadiah (present), walaupun dalam kondisi tidak damai, sedang sedih, atau sedang tertekan, orang tersebut akan merasa bahagia; khususnya saat hadiah (present) tersebut disampaikan dengan rasa cinta-kasih.


Anak-anak: Jadi bukan masalah apa/berapa besar hadiahnya, tetapi bagaimana hadiah itu diberikan ya Ibu/Ayah? 

Ayah/Ibu: iya benar..., hadiah (present = kehadiran) adalah sebagai simbol cinta-kasih. 

Ayah/Ibu: Cinta-kasih memiliki gelombang (vibrasi) tersendiri. Gelombang (vibrasi) tersebut akan terpancar melalui pandangan mata (drishti). 


Anak-anak: Jadi, hadiah (present = kehadiran) yang diiringi drishti barang sesaat / beberapa detik, menjadi begitu penting ya?

Ayah/Ibu: iya benar Nak, melalui drishti, hadiah gelombang (vibrasi) nilai cinta-kasih, kerjasama, dan buah pikiran yang mulia (restu baik) lainnya tersampaikan dengan baik.

Ayah/Ibu: Jiwa yang tertekan membutuhkan hadiah ini, bukan hadiah lainnya. 


Ayah/Ibu: Jadilah pemberi hadiah pada moment-saat-ini.

Anak-anak: Wah.... moment-saat-ini akan membuat masa-lalu menjadi luhur (penuh kenangan yang baik). 


Anak-anak: Wah... ini teknik menciptakan masa-lalu ya Ibu/Ayah? Biasanya orang-orang bertanya bagaimana teknik menciptakan masa-depan lho...

Anak-anak: Baik Ayah/Ibu... sekarang dapat dimengerti, bahwa masa-lalu dapat kita ciptakan dengan berfokus ke moment-saat-ini.


Anak-anak: Lalu, bagaimana menciptakan masa-depan yang lebih baik? Apa yang akan kita lakukan di masa depan? Akan seperti apa masa depan?

Ayah/Ibu: Masa depan identik dengan Zaman yang Baru, Zaman yang Lebih Baik, Zaman yang dihuni oleh para jiwa (dewa-dewi) yang memiliki sifat-sifat pemberkah / pemberi hadiah pada setiap moment.

Anak-anak: memangnya masa depan bisa diprediksi?

Ayah/Ibu: Bisa Nak... ibarat kita memprediksi Nilai Y di masa depan. Nilai Y di masa depan adalah Y' (Y Aksen). Di dalam rumus Statistik Regresi (Y' = aX + b), Y' dapat diprediksi dengan melihat niai X saat ini (perilaku kita pada moment-saat-ini). Dalam drama kehidupan, ini bukan teori lagi; bukan sekadar teori yang perlu diuji kebenarannya; tetapi sudah menjadi hukum: hukum sebab-akibat (The law Of Karma - English)


Anak-anak: Wahh... baik Ibu/Ayah... jadi moment-saat-ini bukan saja menciptakan masa lalu; tetapi bisa juga memprediksi masa depan ya...


Orang Tua (Ayah/Ibu) dan Anak-anak yang Manis kemudian saling berpandangan mata (dristhi), sambil berkata dalam hati

Wah... Akhir Tahun 2020, Wah... Melalui drishti, Orang Tua (Ayah/Ibu) dan Anak-anak saling memancarkan gelombang (vibrasi) nilai cinta-kasih, kerjasama, dan buah pikiran yang mulia (restu baik) satu sama lain... 


Sambil berpandangan mata (drishti) dalam keheningan, Orang Tua (Ayah/Ibu) mengucapkan Selamat menyambut Tahun 2021 Anak-anak yang Manis...


Demikian pula Anak-anak yang Manis mengucapkan Selamat menyambut Tahun 2021 Ayah/Ibu... sambil berpandangan mata (drishti) dalam keheningan...