Sunday, January 3, 2021

04. Satisfaction fit Contentment

Hari ini, Orangtua mengajak saya merenungkan apa itu contentment dan apa itu satisfaction

Sebelumnya, saya berpikir bahwa satisfaction dan contentment hanyalah sinonim saja (https://www.merriam-webster.com/). ya wiss... sinonim tidak perlu dicari-cari lagilah apa bedanya...

Setelah pagi ini Orangtua saya mengajak merenungkan kedua konsep tersebut, saya jadi berpikir-ulang...  

Sebelum menuliskan hasil diskusi/renungan, saya teringat dengan metode statistik pengujian korelasi.

Ibarat psychological construct, satisfaction adalah variabel X dan contentment adalah variabel Y. 

Oleh karena di dalam kamus kedua konsep tersebut adalah sinonim, maka saya berhipotesis bahwa satisfaction (X) dan contentment (Y) akan memiliki hubungan yang kuat atau memiliki koefisien korelasi yang besar (antara 0,5 s.d. 1,0).

Dengan koefisien korelasi yang besar, tampaknya satisfaction dan contentment akan memiliki lebih banyak persamaan daripada perbedaan. Namun, dari hasil diskusi/perenungan bersama Orangtua, kok tampaknya lebih banyak perbedaannya ya... Setidaknya dari jumlah karakter/huruf untuk menguraikan/menjelaskan, lebih banyak karakter/huruf yang digunakan untuk menjelaskan perbedaan, daripada untuk menjelaskan persamaan.

Baiklah.... apa persamaan dan perbedaan satisfaction dan contentment?

Berdasarkan diskusi dengan Orangtua saya, persamaan satisfaction dan contentment, ada dua yaitu: sama penyebabnya dan sama akibatnya.

Pertama, satisfaction dan contentment sama-sama disebabkan oleh harta karun atau oleh berbagai pencapaian yang telah kita terima; misalnya: nama baik/reputasi, sifat/karakter baik, kondisi kesehatan yang baik, pengetahuan mengenai hakikat kehidupan, dll. terkait sumberdaya/kekuatan yang kita miliki. 

Kedua, satisfaction dan contentment sama-sama meyebabkan kebahagiaan. Semakin tinggi skor satisfaction yang kita miliki, semakin bahagia kita. Demikian pula, semakin tinggi skor contentment yang kita miliki, semakin bahagia kita.

Lalu, apa perbedaan satisfaction dan contentment

Menurut Orangtua saya, perbedaan satisfaction dan contentment terletak pada kadar (kualitas) kebahagiaan yang dirasakan. Dengan kata lain, walaupun satisfaction dan contentment menyebabkan kebahagiaan, tetapi kadar kebahagiaannya berbeda.

Kadar kebahagiaan dalam konsep satisfaction, hanya sampai pada level kognitif/intelektual.  Dalam hal ini, saat kita mengingat, menyadari, mendiskusikan / menceritakan harta karun atau berbagai pencapaian yang telah kita terima, kita akan mencapai kebahagiaan secara kognitif/intelektual. Ada kesenangan / kepuasan pikiran di saat kita kita mengingat, menyadari, mendiskusikan / menceritakan harta karun atau berbagai pencapaian yang telah kita terima.

Lain halnya dengan kadar kebahagiaan dalam konsep contentment. Kebahagiaan yang disebabkan contentment, lebih dari sekadar pada level kognitif/intelektual. Kebahagiaan dalam konsep contentment bersifat substansial, mencapai kedalaman batin / jiwa.  Dalam hal ini, saat harta karun atau berbagai pencapaian yang telah kita terima, kita gunakan/manfaatkan dengan baik, kita akan mencapai kepuasan batin / kepuasan jiwa. Ada kondisi Tenang (ketenangan jiwa) di saat kita dalam kondisi contentment

Dalam kondisi contentment, kita bukan saja mengingat, menyadari, mendiskusikan / menceritakan harta karun atau berbagai pencapaian yang telah kita terima, tetapi kita menggunakan harta karun tersebut dengan baik, mengimplementasikan nama baik/reputasi, menunjukkan sifat/karakter yang baik dalam keseharian, memiliki kondisi kesehatan yang baik, menjadi perwujudan dalam menerapkan berbagai pengetahuan mengenai hakikat kehidupan, dll. 

Demikian sekadar catatan/notula hasil diskusi dan renungan bersama Orangtua mengenai perbedaan satisfaction and contentment... Ibarat pengukuran psikologis (psychological measurement), kebahagiaan dalam konsep satisfaction diindikasikan s.d. angka 7 (skala 1 - 10), tetapi kalau kebahagiaan dalam konsep contentment diindikasikan s.d. angka 9 bahkan angka 10 (skala 1 - 10).  

Saat ini saya jadi berpikir-ulang, walaupun suatu konsep adalah sinonim, mungkin kalau direnungkan akan tetap ada perbedaannya ya... setidaknya perbedaan pada kadar/level/kualitas konsep sinonim tersebut. 

Di tengah kesibukan Orangtua, adalah suatu keberuntungan Orangtua (Ayah / Ibu) bisa mengajak mendiskusikan / merenungkan perbedaan satisfaction and contentment... Di mata anak-anak yang manis... Orangtua adalah perwujudan dari harta karun atau berbagai pencapaian yang dimiliki-Nya.