Sunday, January 10, 2021

06. Tiga Jenis Pertemuan (di Rumah) yang Sayang kalau Dilewatkan (Jangan Buru-buru Menyimpulkan, sebelum Selesai Membaca)

Setidaknya ada tiga jenis pertemuan / forum yang bisa kita amati berdasarkan status/level peserta, yaitu:

01. Pertemuan antara petinggi/pemimpin/raja-raja --> Konferensi Tingkat Tinggi

02. Pertemuan antara bawahan dan atasan --> Briefing, Koordinasi, Rapat Kerja, dll.

03. Pertemuan antara teman --> Kongkow-kongkow, Nongkrong, dll.

Di antara ketiga pertemuan tersebut, terbayang suasana yang paling royal / agung, saling berusaha mengutarakan hal-hal yang baik, saling berusaha menguntungkan, dan kalau bisa sampai membuat kesepakatan (MoU), adalah jenis pertemuan pertama (Pertemuan antara Petinggi/Pemimpin/Raja-raja). 

Oleh karena suasana lebih royal / agung / suasana kerajaan, terbayang para peserta akan akan saling memanggil menyebut satu sama lain dengan: "Yang Mulia ...."


Selain berdasarkan status/level peserta yang mengikuti pertemuan, hal yang menentukan jenis pertemuan adalah raut wajah dari masing-masing peserta pertemuan. 

Raut Wajah itu penting lho Bro... coba deh lihat... Para peserta pertemuan biasanya akan menoleh/melihat ke wajah anggota pertemuan. Hehehe... aneh kalau peserta pertemuan malah menoleh ke bagian-bagian lain selain wajah.... (jangan-jangan peserta pertemuan sedang melaksanakan tugas MK Observasi dan Wawancara)


Wajah mengandung banyak informasi, selain padangan/isi pembicaraan yang disampaikan oleh peserta pertemuan. Wajah adalah sumber informasi mengenai kondisi emosi, arah berpikir, serta sikap para peserta. 


Oleh karena wajah adalah sumber informasi, maka wajah juga bisa digunakan untuk mengkategorikan jenis pertemuan. Setidaknya ada tiga jenis pertemuan berdasarkan kondisi raut wajah dari para peserta pertemuan:

01. Pertemuan dengan Wajah yang mencerminkan emosi positif, keterbukaan pikiran, dan sikap yang positif --> Pertemuan Brainstorming; pertemuan membahas berbagai Solusi/Ide Kreatif.

02. Pertemuan dengan Wajah yang mencerminkan emosi datar, kadang cemas, kadang gemes; pikiran menilai/mengevaluasi kegiatan/aktivitas; sikap mendukung kegiatan/aktivitas tertentu --> Pertemuan Membahas Tugas / Pekerjaan.

03. Pertemuan dengan Wajah yang mencerminkan emosi yang kadang netral, kadang negatif; kadang positif (nano-nano). Positif bukan karena mensyukuri keberuntungan orang lain, tetapi malah "mensyukuri" kondisi orang lain yang kurang beruntung. Pertemuan jenis ke tiga ini, juga diwarnai oleh pikiran yang sibuk menilai/mengevaluasi orang lain; sikap kurang disiplin, cenderung membuang-buang waktu --> Pertemuan apa namanya ya?!?


Demikian jenis-jenis pertemuan berdasarkan: (a) Status/level peserta pertemuan; dan berdasarkan (b) Raut wajah yang ditampilkan oleh peserta pertemuan. 


Lalu implementasinya bagaimana?  

Berdasarkan jenis-jenis pertemuan di atas, ada Tiga Jenis Pertemuan yang disarankan (setidaknya) untuk direnungkan (bagus kalau bisa kesampaian untuk diselenggarakan):   

(a) Bagaimana kalau di rumah, kita terapkan pertemuan dengan anak-anak / antar family member, seolah-olah seperti pertemuan antar petinggi/pemimpin/raja-raja yang mulia? Hehe... kenapa tidak anak-anak / family member kita persiapkan untuk menjadi raja... maksudnya bukan Raja di Kerajaan Nusantara lho ya... tetapi maksudnya Raja/Master/Penguasa bagi Diri Sendiri (self-sovereign, a master of the self / penguasa atas buah pikirannya, penguasa atas dinamika emosi yang dialaminya, dan penguasa atas kata-kata/perbuatannya agar sukses mencapai tujuan yang disasar)

(b) Bagaimana kalau pertemuan di rumah, kita selenggarakan dengan raut wajah yang mencerminkan emosi positif, keterbukaan pikiran, dan sikap yang positif --> Pertemuan Brainstorming; pertemuan membahas berbagai Solusi/Ide-ide Kreatif. 

(c) Bagaimana agar Pertemuan Membahas Tugas / Pekerjaan di rumah, kita selenggarakan dengan raut wajah yang mencerminkan emosi positif, keterbukaan pikiran, dan sikap yang positif mendukung kegiatan/aktivitas tertentu --> lho... kok mirip dengan poin (b)?


Yuk... Tarik Sist... 

Mumpung masih anak-anak.... Bagaimana kalau kita terapkan mulai sekarang...

Atau nanti-nanti saja, dengan risiko masa/periode Berlian (Diamond) anak-anak berlalu, dan tidak pernah kembali lagi... "If not now, then never

Smongko...