Waktu kelas 3 SD, saya
pernah ditegur oleh Ibu Guru, gara-gara saya mengucapkan kata “sialan”
Waktu itu, saya kurang paham
makna yang sebenarnya dari kata “sialan”, namun setelah saya ditegur, saya mulai
paham, bahwa kata “sialan” ternyata masuk kategori “kata-kata yang terlarang” atau
pantang diucapkan... Terima kasih Ibu Rini :-)
Waktu berlalu, hingga entah mulai
kapan, saya menjadi mengerti dan suka dengan makna kata “Untung...”; saya belajar
dari stereotype orang Jawa yang katanya
sering mengucapkan kata “Untung...”, apapun kondisinya...
Contohnya:
·
Untung...
hujannya hanya sebentar.
·
Untung...
tetap bisa sampai tujuan, walaupun kehujanan di jalan.
·
Untung...
banjirnya hanya di jalan, nggak sampai masuk ke dalam rumah.
·
Untung...
ngga’ ada perabot elektronik yang kena.
·
Untung...
airnya cepat surut.
·
Untung...
ada yang bantuin ngangkat perabot.
·
Untung...
punya sahabat yang selalu mau mendengarkan.
·
Untung...
bahwa saya mengetahui hal ini sejak awal.
·
Untung...
ada tugas kuliah yang membuat pikiran saya tidak sempat memikirkan hal negatif.
·
Untung...
masih ada waktu, buat menyelesaikan satu / dua rencana.
·
Untung...
pokoknya selalu beruntung...
Apapun kondisinya, ternyata
masih beruntung ya...
Untung... ada Ibu Guru yang
menegur saya :-) Terima kasih Ibu Rini :-)