Hasil
dari suatu pertandingan, selain suasana gembira, adalah kemunculan Juara I,
Juara II, dan Juara III.
Banyak
penjelasan mengapa jiwa bisa menjadi juara, mulai dari faktor makanan,
kecerdasan, pola pikir, kepribadian, faktor situasi, sampai dengan faktor
nasib...hehehe....
Untuk
kemudahan, kita golongkan saja penjelasan mengenai jiwa menjadi juara adalah
karena dua faktor, yaitu faktor
internal dan eksternal.
Faktor
internal berhubungan dengan nilai-nilai yang dimiliki (misalnya, kesabaran,
ketekunan, kebahagiaan, dan toleransi terhadap stres); sedangkan faktor
eksternal berhubungan dengan sarana dan prasarana (misalnya, uang, kendaraan,
kondisi badan, dan lain-lain yang prinsipnya bersifat material).
Nah...
rumus sang juara adalah:
Juara
I = 95% dipengaruhi oleh faktor internal, 5% faktor eksternal.
Juara
II = 75% dipengaruhi oleh faktor internal, 25% faktor eksternal.
Juara
III = 60% dipengaruhi oleh faktor internal, 40% faktor eksternal.
Nah...
kalau komposisinya sampai <50% faktor internal; >50% faktor eksternal...
mungkin kalaupun juara, hanya juara harapan...maksudnya.... harap-harap juara....atau siapa tahu bisa juara.....hehehe....
Rumusan
tersebut hanya simulasi komposisi yang menjelaskan secara sederhana, agar kita
mudah memahami bahwa persoalan juara adalah persoalan interaksi antara faktor
internal dan faktor eksternal.
Yang
sebenarnya ingin disampaikan adalah mengapa
sang jiwa bisa juara....
Kita
boleh ber-refleksi bahwa jiwa-jiwa yang juara (boleh diinterpretasikan sesuai
dengan pengalaman kita masing-masing), sepertinya dipengaruhi sedikit sekali
oleh situasi dan kondisi (sikon). Walaupun sikon tidak memungkinkan, walaupun
sikon sangat minim, tetap saja jiwa yang juara bertekun dalam latihan atau dalam
pembelajarannya.
Pepatah
yang mengatakan "di mana ada kemauan, di situ ada jalan", mendukung
rumusan di atas.... Arti tersirat dari pepatah tersebut adalah "modal
yang paling penting adalah faktor internal, faktor eksternal nomor sekian
(atau secara ekstrem, faktor eksternal kurang berpengaruh)"
Apakah
rumusan di atas, boleh kita masukkan sebagai salah satu buah pikiran (mental) sang Juara?