Selamat siang Mas Bro. / Mba' Sis....
Hari Rabu nanti, 20 April 2022, pk. 15.00, kita bakal diskusi mengenai keasyikan-kerja vs. keterikatan-kerja...
Istilah keasyikan-kerja sebenarnya hanya wacana untuk mengkritisi terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia dari konsep work-engagement, Bro...
Beberapa rekan dosen/mahasiswa memilih dan menyetujui untuk menerjemahkan konsep work-engagement ke dalam Bahasa Indonesia sebagai keterikatan-kerja... di samping ada juga yang menerjemahkan sebagai totalitas-kerja.... atau ada juga yang menerjemahkan sebagai keterlibatan-kerja....
Kalau diterjemahkan sebagai Keter-ikat-an Kerja, bagaimana, Bro? apa masalahnya, Bro?
Ada rekan yang menyatakan nggak ada masalah, Bro.... wong teteup bisa lulus ujian/sidang kok.... teteup diterima/dimuat di jurnal kok... hehehe
Namun, ada juga rekan mempermasalahkan/mengkritisi..... Konsep work-engagement ini sebenernya konotasinya positif apa negatif sih?
Kalau positif, mengapa pakai diikat / terikat segala....
Bagaimana rasanya kalau terikat atau diikat, Bro.? hehehe... kalau ikatannya terlalu kenceng, bisa sesek nafas ya Bro.... jadi masalah dengan pernafasan ya Bro..... ๐๐
Jika diizinkan oleh Mas Bro. / Mba' Sis. rekan dosen/mahasiswa (dan karyawan), apa boleh mengusulkan alternatif istilah work-engagement dalam Bahasa Indonesia, sebagai keasyikan-kerja.
hehehe... mudah-mudahan jadi lebih asyik kerja, Bro. ๐
Bagaimana, kok terjemahannya bisa jadi keasyikan-kerja?
Berdasarkan Schaufeli, Salanova, Gonzรกlez-Romรก, dan Bakker (2002), terdapat tiga karakteristik individu yang mengalami work-engagement, yaitu: Dedication, Vigor, dan Absorption.
Dedication ditandai dengan keterlibatan yang tinggi dalam tugas/pekerjaan. Waktu, pikiran, dan inspirasi dicurahkan untuk tugas/pekerjaan. Ada perasaan tertantang (challenged), senang, dan berharga saat berhasil dalam melaksanaan tugas/pekerjaan.
Vigor ditandai dengan level energi yang tinggi, bersemangat / antusias saat menyelesaikan tugas/pekerjaan. Individu menunjukkan kemauan untuk berusaha/bertekun melaksanakan/menyelesaikan tugas/pekerjaan, walaupun menghadapi kendala/kesulitan.
Absortion ditandai dengan kondisi berkonsentrasi penuh dalam melaksanakan/menyelesaikan tugas/pekerjaan. Dalam kondisi absorption, tanpa terasa Mas Bro./Mba' Sis. menjadi lupa waktu. Waktu terasa berlalu dengan cepat, Mas Bro./Mbas' Sis. sulit melepaskan diri dari tugas/pekerjaan (seakan-akan terikat, atau diikat... hehehe...), saking asyik-nya.... sangat asyik.... keasyikan....Bro. & Sis.
Nahhh... di kalimat terakhir itulah masalahnya Mas Bro. / Mba' Sis.
pilih mana..... mau pakai istilah terikat (keterikatan-kerja) / kesulitan melepaskan diri terhadap pekerjaan, atau mau pakai istilah keasyikan-kerja?
Biar kerja kita jadi asyik, bagaimana kalau pakai istilah keasyikan-kerja aja, Bro... ๐
Asyik nggak?
Sampai di sini dahulu ya Bro.... Jika mau lanjut ke pembahasan bagaimana supaya kita mengalami keyasyikan-kerja, boleh klik link yang berikut ini, Bro:
04. Job Crafting = Strategi Memperasyik Pekerjaan