Sunday, February 7, 2021

08. "Mens sana in corpore sano" hanyalah potongan. Lengkapnya bagaimana?

Hari ini, saya baru memahami diskursus mengenai kesehatan jiwa vs. kesehatan fisik?

Istilah Mens Sana in Corpore Sano yang sering diartikan "di dalam Tubuh yang Sehat terdapat Jiwa yang Kuat", dan dipergunakan untuk mendorong perlunya olah raga, ternyata hanya potongan kalimat.


Saya coba cek minimal langsung ke Wikipedia: https://en.wikipedia.org/wiki/Mens_sana_in_corpore_sano


Saya menemukan bahwa penjelasan asal-usul (origin) dari istilah tersebut sebenarnya adalah puisi / Satire X: Wrong Desire is the Source of Suffering


Puisi tersebut bicara mengenai apa / bagaimana seharusnya isi doa kita.... wahhh berat Bro...


Jadi kira-kira cuplikan puisinya begini: 


Orandum est ut sit mens sana in corpore sano.


Fortem posce animum mortis terrore carentem, 

qui spatium vitae extremum inter munera ponat naturae, 

qui ferre queat quoscumque labores,

nesciat irasci, 

cupiat nihil et potiores.


hehehehe... Bahasa Latin Bro... kita butuh translator, setidaknya Google Translator, Bro...


nah hasil terjemahannya, kurang lebih jadinya seperti ini Bro.:


Orandum est ut sit mens sana in corpore sano.

Berdoalah untuk roh/jiwa/mental yang sehat dalam tubuh yang sehat.


Fortem posce animum mortis terrore carentem, 

Mintalah kehidupan jiwa / mental yang (memiliki keberanian) tidak takut akan kematian,


qui spatium vitae extremum inter munera ponat naturae, 

yang berpikir bahwa kesehatan/umur panjang adalah karunia alam,


qui ferre queat quoscumque labores,

yang dapat menanggung segala jenis tugas/pekerjaan,


nesciat irasci, 

tidak mengenal murka (perasaan marah),


cupiat nihil et potiores.

tidak punya keinginan/nafsu.


Kira-kira demikian Bro... mudah-mudahan tidak jauh-jauh amat dari arti aslinya...


Tapi yang menarik perhatian saya adalah, jika kita berdoa dan boleh meminta, maka permintannya adalah mengenai karakteristik roh/jiwa yang sehat. Jiwa yang bagaimana? 


Jiwa/Mental yang sehat:

 

09. Jiwa yang pemberani (tidak takut)

04. Jiwa yang penuh syukur

07. Jiwa yang kuat / bertanggung jawab

03. Jiwa yang rendah hati

05. Jiwa yang bebas dari keinginan/nafsu


Jadi mengacu kepada teks awal mens sana in corpore sano, sebenarnya dalem maknanya Bro.: Berdoalah untuk roh/jiwa/mental yang sehat dalam tubuh yang sehat.


Saya mau tambahkan boleh ndak... dua tambahan ciri jiwa yang sehat:


Pertama, pikiran yang berkonsentrasi / tidak mengembara. Tanda jiwa yang sehat adalah ketika pikirannya tidak mengembara. Pikiran dapat dikendalikan oleh sang Jiwa; bukan sebaliknya: sang Jiwa yang dikendalikan oleh Pikiran. Jiwa yang sehat / kuat adalah ketika pikiran berada di bawah kendali, mampu berkonsentrasi (tidak mengembara) terhadap tugas / hal yang positif. Nah, lanjutannya adalah hipotesis: Pikiran yang mampu berkonsentrasi (tidak mengembara), akan membuat kondisi emosional menjadi stabil, tenang, dan damai.


Kedua, hubungan / relasi yang benar. Mungkin Mas Bro. / Mba' Sist. pernah mendengar peribahasa "Seribu Teman Kurang, Satu Musuh Kebanyakan". Intinya, yang kita butuhkan adalah teman yang baik (bukan musuh), anggaplah setiap orang teman. 

Kalau boleh sedikit saya tambahkan operasionalnya: 

  • Kalau kita punya 10 orang kenalan anggaplah 10 kenalan itu sebagai teman, tidak ada yang musuh. 
  • Kalau kita punya 100 kenalan, anggaplah 100 kenalanan itu teman, tidak ada yang musuh. 
  • Dst., kalau kita punya 1000, 10.000, 100.000 kenalan, semuanya anggap sebagai teman, tidak ada yang musuh.

Jadi seberapa sedikit / seberapa banyak banyak kenalan, bukan ukuran; yang menjadi ukuran adalah relasi yang sehat (sebagai teman). Hipotesis: semakin sedikit jumlah kenalan, semakin kecil kemungkinan ada salah satu teman yang berpotensi kesal terhadap kita; atau membuat kita kesal (kalau tidak mau dikatakan ada pihak yang berpotensi sebagai musuh). 

Jadi, kenalan sedikit tetapi baik-baik semua tampaknya malahan bagus ya 😃. Hehehe... Ayah saya sering berkata, lupakan semua hubungan yang sia-sia... Jalin hubungan dengan Jiwa Utama Sang Sumber Kehidupan dan Keluarga Ilahi. Hubungan/relasi ganda tersebut akan membuat kita terus-menerus berada dalam suasana cinta kasih, altruist, dan bekerjasama


Orandum est ut sit mens sana in corpore sano

Berdoalah untuk roh/jiwa/mental yang sehat dalam tubuh yang sehat.


Jiwa/Mental yang sehat:


09. Jiwa yang pemberani (tidak takut);

04. Jiwa yang penuh syukur;

07. Jiwa yang kuat / bertanggung jawab;

03. Jiwa yang rendah hati;

05. Jiwa yang bebas dari keinginan/nafsu;


01. Jiwa yang mampu mengendalikan pikiran;

06. Jiwa yang punya hubungan/relasi yang sehat.