Friday, February 12, 2021

01. Continous Learning: Apa perlunya rajin belajar Ma / Pa?

Setiap orangtua selalu berpesan kepada anak-anaknya "Ayo Nak... rajin-rajin belajar ya...."


Lalu anak-anak bertanya: "Mengapa kita harus rajin belajar Pa/Ma?"

Orangtua menjawab: "iya, dengan rajin belajar kita akan mendapatkan pengetahuan/keterampilan"


Kemudian anak-anak bertanya kembali: "Lalu, kalau sudah mendapatkan pengetahuan/keterampilan untuk apa Pa/Ma?"

Orangtua menjelaskan dengan singkat namun penuh makna, mengapa pengatahuan adalah sesuatu yang sangat penting. 


Alasan pertama mengapa pengetahuan sangat penting adalah bahwa pengetahuan akan membawa kita mengerti terhadap apa yang kita lihat/dengar/sentuh/dll., hingga kita bisa mengambil keputusan. 

Orangtua mengatakan bahwa apa yang kita lihat/dengar boleh jadi akan membuat kita bahagia/senang. Namun, kebahagiaan/kesenangan tersebut tidak terlalu bermanfaat dan malahan bisa membuat kita salah arah, sakit, atau bermasalah dalam mengambil keputusan.

Semua yang terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga, tersentuh indrawi kita bisa bersifat negatif (membawa masalah), atau bisa bersifat positif (membawa manfaat lebih lanjut). 

Pengetahuan membuat kita mengerti/memahami, membedakan, dan menemukan inti/kebenaran dari apa yang kita lihat / apa yang kita dengar.

Dalam istilah Metodologi Penelitian, pengetahuan akan membuat kita mampu melakukan berbagai validasi mengenai apa yang kita lihat / dengar / sentuh / dll. terkait proses indrawi. 

Dengan pengetahuan,  kesenangan/kebahagiaan yang didapat melalui proses melihat/mendengar, akan menjadi sejati tidak membuat kita salah arah, sakit, atau bermasalah (khususnya dalam proses mengambil keputusan). 

Contoh: Ketika kita melihat suatu jenis makanan, mungkin kita akan bahagia/senang. Dengan pengetahuan, maka jenis makanan yang kita lihat tersebut akan kita pahami: apakah akan membuat kita sehat, atau justru berpotensi membuat kita sakit. 

Ini adalah hal pertama mengapa Pengetahuan sangat Penting. Dengan pengetahuan, kita bisa lebih mengerti (hingga memanfaatkan) apa yang kita lihat/dengar.


Alasan ke dua mengapa Pengetahuan sangat penting adalah sebagai dasar dari kesuksesan yang kita peroleh. 

Dengan pengetahuan, kita berpotensi mendapatkan keterampilan tertentu.

Dengan keterampilan, berbagai tugas/tantangan akan dapat kita lalui; kita akan menjadi ahli, dan berprestasi. 

Tidak ada kesuksesan yang dicapai tanpa pengetahuan/keterampilan. 

Sukses = Penghasilan/Status 

Ya... kesuksesan kadangkala/seringkali dikaitkan dengan penghasilan/status. 


Penghasilan/Status dapat didasarkan atas salah satu atau kombinasi dari pengetahuan/keterampilan mengenai: 

01. Seni (Artistic)

02. Pelayanan Sosial (Social Service) --> Ahli mengenai Love

03. Sastra (Literary)

04. Terkait Kelucuan (Humor) --> Ahli mengenai Happiness

05. Metode Ilmiah (Scientific Method)

06. Musik (Musical)

07. Olahraga (Sport)

08. Keteknikan/Mekanika (Mechanical)

09. Presentasi/Persuasi (Persuasive) --> Ahli mengenai Honesty/Purity

10. Matematika/Komputasi (Computation)

11. Administratif (Clerical)

12. Spiritual --> Ahli mengenai Peace

dll.


Penghasilan bisa diartikan sebagai "Status/Kemuliaan" untuk kehidupan saat ini; atau bisa diartikan sebagai "Status/Kemuliaan" untuk kehidupan di masa yang akan datang

Anak-anak menginterupsi penjelasan Orangtua: "Lho... jadi bisa juga bukan untuk status/kemuliaan dalam kehidupan saat ini ya Pa/Ma?"

Orangtua menjawab dengan menggunakan analogi Hukum Kekekalan Energi (Conservation of Energy): Pengetahuan/keterampilan suatu bentuk energiKalau pengetahuan/keterampilan tersebut belum sempat dituai untuk kehidupaan saat ini, pengetahuan/keterampilan tersebut akan dituai di kehidupan mendatang.

Di akhir penjelasan, Orangtua mengajak kami anak-anak untuk berpikir lebih lanjut: 

"Pernah melihat bayi kecil mungil lahir di keluarga kerajaan / di keluarga yang sangat baik?"

"Kok ada bayi kecil mungil langsung lahir di keluarga kerajaan / di keluarga baik-baik?"

"Pernahkah melihat anak-anak yang penuh dengan karakter love, happy, honest, dan peace?"

".... baru lahir kok ya langsung sukses Bro. ... darimana / kapan anak-anak itu sempat belajar?"

"Ayo Nak... rajin-rajin belajar ya...."