Sunday, August 5, 2018

12. Pembekalan

Siapa yang tidak setuju bahwa hidup ini adalah suatu perjalanan yang memiliki tujuan?

Walaupun saya tidak pernah melakukan survey mengenai berapa banyak orang yang setuju bahwa hidup ini adalah perjalanan, saya menduga kebanyakan orang akan setuju.

Ya, hidup adalah sebuah perjalanan...

Lalu, apa tujuan dari perjalanan ini? Setiap orang boleh memiliki tujuan masing-masing.. namun jika boleh diringkas, dari kebanyakan tujuan hidup seseorang, tergambar proses akhir yang lebih luhur, lebih baik, atau lebih mulia... jarang-jarang, saya dengar bahwa seseorang ingin masa depan/tujuan hidupnya lebih suram/lebih rendah :-)

Ibarat para pendaki gudung, mereka memiliki tujuan, yaitu: sampai di puncak gunung...

Puncak gunung umumnya digambarkan dengan status / angka yang tinggi. Sebagai validasi dengan analogi tujuan hidup, puncak gunung selalu memiliki angka-angka yang lebih mulia (misalnya: 3000m, 4000m, dst.) dibandingkan dengan angka saat ini (0m di atas permukaan laut).

Untuk mencapai puncak gunung yang tinggi, tentu kita membutuhkan perbekalan bahan makanan dan perlengkapan yang cukup memadai (makanan, tenda, pakaian, sepatu, penghangat, penerangan, bahan bakar, air minum, dll.).

Dengan perbekalan yang cukup, dalam perjalanan kita akan merasa tenang dan senang... tul nggak Bro. & Sist. yang pernah jadi pendaki gunung?

Kembali ke perjalanan hidup; untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan perbekalan dalam perjalanan hidup, kita boleh cek kondisi psikologis yang kita alami...,

Coba cek, seberapa sering kita merasa tenang dan senang?

Saat kita merasa tenang dan senang, berarti boleh dipastikan bahwa perbekalan kita dalam mencapai tujuan hidup masih dalam kapasitas yang cukup aman.

Tetapi.... saat kita sudah ada gejala tidak senang dan tidak tenang.... nah... coba cek deh perbekalan yang kita miliki... apakah masih mencukupi?

Hehehe... mudah-mudahan masih...

Tapi kalau mau habis... ya perbekalan perlu diisi kembali.

Caranya?

Sangat sederhana...

01. Luangkan waktu untuk diri sendiri...

02. Kondisikan pikiran HANYA memikirkan SATU hal yang sederhana atau buat gelombang otak (brainwave) menjadi lebih tenang/lebih kalem...

03. Hubungkan diri dengan Sang Sumber/Sang Pencipta...

04. Nah ini yang penting... jangan banyak bicara... atau jangan bicara sama sekali malahan... (banyak bicara / banyak memohon malahan membuat kita tidak menjadi pendengar yang baik...)

05. Masuklah dalam tahap banyak mendengarkan apa pesan/sabda Sang Sumber... pesan/sabda Sang Sumber adalah bahan perbekalan bagi kita...

Nikmati kondisi mengisi perbekalan ini Bro... seperti menikmati sarapan, makan siang, atau makan malam, Bro. :-)

Selamat melanjutkan perjalanan...