Bersuara (kondisi dengan suara) adalah suatu kebiasaan...,
Kebiasaan tersebut semakin menguat karena kita sering banget ingin membuat program yang selalu ada suara. Misalnya: program kuliah umum, konser lagu/musik, diskusi, seminar, kumpul-kumpul/ketawa-ketiwi, pertunjukan drama, dll..
Coba cek deh, kalau kita lagi sendirian.... kaya'nya nggak enak kalau nggak stel TV (pakai suara), nggak enak mau tidur, mau mandi, mau makan, dll. tanpa musik/tanpa lagu/tanpa video/tanpa suara?
Pokoknya, kita terbiasa selalu ingin dalam kondisi yang ada suara; hehehe... aneh juga ya ... kalau ada acara kumpul rame-rame.... tapi nggak ada suara atau minim suara😀😄
Oleh karena bersuara sudah menjadi kebiasaan; tampaknya kita nggak perlu menciptakan keinginan untuk berada dalam kondisi/situasi bersuara...,
Kondisi psikologis yang justru perlu diciptakan adalah keinginan untuk berada dalam situasi/kondisi tanpa suara...
Tampaknya adalah hal yang bagus, kalau kondisi tanpa suara bisa menjadi kebiasaan... seperti kita terbiasa dalam kondisi dengan suara.
Jadi, untuk mengimbangi situasi/kondisi dengan suara, bagaimana kalau kita berencana membuat program yang tanpa suara atau program menghening cipta bersama... sehening-heningnya malam tanpa bulan, Bro... 🌃🌌🌉
Marilah kita mengheningkan cipta....
1, 2, 3, 4, 5, 6, ....
Mengheningkan cipta selesai...
Lho... perasaan... baru dimulai...
Keheningan adalah hal yang unik, yang mungkin jarang diprogramkan atau jarang diinginkan.
Kita boleh berpikir atau memproyeksikan kondisi kita pada masa-masa beberapa tahun ke depan...,
Ketika waktu kta semakin "dekat", kemungkinan (besar) kita akan banyak berada dalam kondisi keheningan...(atau kesepian?)
- Mungkin orang-orang yang dulu dekat dengan kita, akan punya kesibukan lain;
- Mungkin anak-anak yang dulu biasa ada di rumah bersama kita, akan sibuk bekerja;
- Mungkin pasangan/sahabat sudah meninggalkan badan (berpulang) satu per satu;
- Mungkin kita dalam kondisi sakit, kurang sehat, sendirian di kamar;
- Mungkin kita kehabisan pulsa, sehingga tidak dapat akses internet 🤗;
- Mungkin kita dalam keadaan terpuruk lainnya, yang membuat kita tidak dapat mengakses suara.
Pokoknya..., banyak kemungkinan yang akan kita hadapi di masa depan, yang mungkin membuat kita jauh dari acara/kondisi/situasi dengan suara.
Lalu apa yang kita perlukan?
Bersiaplah... berlatihlah...
Berlatih, hingga kondisi keheningan menjadi senyaman kondisi bersuara.
Coba kita simulasikan...
Kalau kita punya waktu 10 menit, bagaimana kita akan menggunakan waktu tersebut?
Opsi 1: 10 menit dalam kondisi bersuara?
Opsi 2: 5 menit dalam kondisi bersuara; 5 menit dalam kondisi keheningan?
Opsi 3: 10 menit dalam kondisi keheningan?
Apakah kita sudah nyaman dengan Opsi 3. Jika kita nyman dengan Opsi 3, maka kita sudah "siap", merasa nyaman dalam kondisi keheningan, tanpa merasa kesepian... (di masa mendatang).
Kalau belum bisa Opsi 3, setidaknya pilih Opsi 2.
Kata Ayah saya, keheningan (silence) memiliki keunggulan dari iptek/science. Kata Beliau, di dalam keheningan (silence), kita mendapatkan penglihatan ilahi (divine vision).
Latihan untuk Opsi 3 atau Opsi 2, dapat dimulai atau dijembatani dengan kondisi duduk tenang sambil mendengarkan musik instrumental --> suara lagi ya Bro./Sis.? ☺️😍 --> nggak apa ya Bro./Sis., hanya jembatan untuk masuk ke dalam situasi / kondisi / perenungan tanpa suara, atau melampaui (kecepatan) suara.
Salah satu musik instrumental yang dapat dicoba untuk berlatih keheningan (silence) adalah lagu The Sound of Silence (versi Panflute Instrument)... atau The Sound of Silence versi Nini Music. (versi Yueqin dan Erhu Instrument).
Lagu tersebut pernah digunakan untuk dalam Peringatan 10 Tahun Peristiwa 9/11 (Keruntuhan Twin Tower / World Trade Center di tahun 2001) --> sambil mengheningkan cipta ya Bro. 😇🫰
Judul lagu itu unik, Bro... Silence kok ada Sound-nya... Coba bayangkan suara dari keheningan? Suaranya seperti apa ya?
🌺🌻🌼🌹