Monday, October 11, 2010

11. Satu Poin: Prinsip Beres-beres Pikiran

Ruangan pribadi kita pasti terasa nyaman kalau ruang tersebut rapi. Ruangan tersebut akan dirasakan nyaman bagi diri sendiri dan bagi orang lain. Ruangan yang nyaman tidak perlu mewah, tetapi rapi!

Apa hubungan ruangan yang rapi dengan kondisi pikiran?

Jawaban sementara yang kita ajukan adalah: "Ruangan yang rapi dimulai dari kegiatan pemeriksaan (kondisi pikiran)", "Semakin sering kita melakukan kegiatan pemeriksaan kondisi pikiran, semakin rapi ruangan kita..."

Kegiatan memeriksa adalah langkah awal untuk menyederhanakan berbagai hal; mulai dari pikiran, perasaan, tingkah laku, maupun penampilan. Tanpa pemeriksaan, kita akan sulit untuk menentukan mana yang menjadi prioritas, mana yang berjalan sesuai rencana, mana yang sudah benar, atau mana yang perlu dikoreksi.

Sehubungan dengan kondisi psikologis (khususnya keadaan emosional), pemeriksaan membuat kita mampu memonitor suasana hati; kita mampu melihat apakah suasana hati kita sedang positif atau sedang negatif. Saat suasana hati kita sedang negatif, pemeriksaan adalah langkah awal bagi kita untuk mengarahkan (menyetir) suasana hati negatif, ke arah suasana hati positif.

Cara melakukan pemeriksaan adalah dengan menentukan satu poin (positif) apa yang sudah kita lakukan, satu poin (positif) apa yang sedang kita lakukan, dan satu poin (positif) apa yang akan kita lakukan. Kunci dalam pemeriksaan, adalah melihat poin satu per satu. Prinsipnya, secara sederhana, ingat konsep satu poin.

Pemeriksaan terhadap satu poin adalah lebih berarti daripada tidak ada satu poin pun yang kita periksa. Penemuan satu poin dalam pemeriksaan, adalah awal bagi kita untuk mengatur pikiran menjadi lebih rapi. Penemuan satu poin (positif), adalah tanda bahwa pikiran menjadi lebih rapi….tanda bahwa pikiran menjadi lebih rapi, adalah perasaan nyaman…wahhh… nyaman… :) :)

Ada pendapat kuno yang mengatakan bahwa segala sesuatunya berasal dari pikiran. Dengan demikian, usaha untuk merapikan kondisi pikiran, sejalan dengan usaha untuk merapikan perasaan, usaha untuk merapikan rencana kerja, dan usaha untuk merapikan apapun, termasuk merapikan laci, lemari, ataupun ruangan kerja.

Tips:
Dalam teori classical conditioning di bidang psikologi, suatu perilaku akan menjadi kebiasaan, jika dipasangkan dengan unconditional stimulus (dalam hal ini, misalnya makanan)… Nah… jawaban pada alinea ke tiga, dapat semakin diwujudkan jika sebelum kita makan, kita merapikan pikiran, atau merapikan ruangan pribadi dahulu, baru kemudian kita makan...(makan-makan :)