Sunday, May 12, 2024

11. Andai Ku Tahu (Waktu)

Judul artikel ini memang mirip dengan judul lagu Ungu Band: "Andai Ku Tahu". Lagunya enak buat dijadikan bahan perenungan... hehehe...  sambil ngupi-ngupi Bro./Sis., 

Lagu tersebut mengingatkan kita mengenai Waktu yang kita miliki sebentar lagi akan berakhir.... sayangnya..., kita mutlak tidak mengetahui kapan waktu kita akan berakhir... siapa coba yang mengetahui kapan waktu kita akan berakhir? kalau ada yang tahu boleh japri ya... (seperti pesan-pesan di WAG 😄)

Waktu adalah harta yang paling berharga setelah pikiran. Orang Tua pernah berpesan kita perlu menjaga atau mampu mengelola harta dengan sangat baik.  

Ya... kita perlu mampu mengelola dan memanfaatkan harta (pikiran dan waktu) kita dengan sangat baik.

Harta PertamaPikiran. Pikiran adalah harta yang paling berharga melebihi uang. Melalui pikiran, kita dapat berpikir bagaimana cara melakukan pelayanan, bagaimana cara memanfaatkan waktu dengan baik, bagaimana berusaha memperoleh uang dengan cara yang baik; melalui pikiran, kita dapat memperoleh kebahagiaan/kedamaian yang kadang tidak bisa didapat dengan hanya memiliki uang. 

Pikiran  menjadi harta yang sangat berharga, jika pikiran berisi asosiasi bebas mengenai berbagai nilai-nilai luhur (kerjasama, tanggung jawab, kejujuran, toleransi, dll.).  Pikiran mengenai nilai-nilai luhur akan memberikan dampak kesuksesan / kelulusan kita dalam menghadapi ujian kehidupan. 

Harta keduaWaktu. Ingat Bro. / Sis., saat menghadapi Ujian, semua peserta ujian diberikan waktu yang sama; Pengawas / penjaga ujian akan mengingatkan kita jika Waktu akan berakhir. Namun, dalam ujian kehidupan, kita tidak diberitahu, kapan waktu akan berakhir...  seringkali mendadak, tanpa disangka-sangka. Jadi... bener juga tuh lagu dari Ungu Band... Andai Ku Tahu....

Seperti halnya pikiran, waktu juga bisa menjadi hal yang lebih berharga daripada uang. Kata orang, kalau kita kehabisan uang, kita bisa mencarinya kembali; tetapi kalau kita kehabisan waktu atau kehilangan waktu, kita tidak bisa mencarinya kembali... hiks.. 😭

Alam semesta tidak bisa diajak berkompromi untuk memberikan perpanjangan waktu kepada kita, Bro. / Sis. Namun demikian, alam semesta ini adil lho Bro. / Sis. Boleh jadi seseorang kurang memiliki kekayaan materi, tetapi orang tersebut memiliki waktu yang sama banyaknya (24 jam / hari) dengan orang yang paling kaya secara materi. Bagaimana menurut Bro. / Sis.

Waktu saat ini, atau waktu muda menjadi hal paling berharga dalam hidup kita. Kehilangan waktu / kesempatan saat ini; atau kehilangan masa muda, tidak dapat diulang kembali lagi. Tanyakan kepada diri sendiri, jika masa muda bisa diulang, apa yang akan kita lakukan pada saat itu... Jangan-jangan ada sedikit unsur penyesalan.... hiks... kalau saja dulu ketika masih muda saya menjalani gaya hidup sehat....; kalau saja dulu saya menekuni belajar pengetahuan/keterampilan ... ; dst., dst. 

Sekali kita sudah kehilangan waktu/kesempatan, tidak perlu kita sesali, Bro./Sis... Penyesalan justru akan menghabiskan waktu lebih banyak... hehehe...  Hal yang bisa kita lakukan untuk mengganti waktu yang hilang adalah merencanakan hal yang lebih baik untuk dilakukan di masa mendatang. Di awal hari atau di malam hari, gunakan waktu yang ada untuk memikirkan rencana, hal apa yang akan kita lakukan besok  / di masa yang akan datang. 

Seperti pepatah Abraham Lincoln: “Give me six hours to chop down a tree and I will spend the first four sharpening the axe.” Berikan waktu enam jam kepada saya untuk menebang pohon; saya akan menggunakan empat jam pertama untuk mengasah kapak. (baca: persiapan / perencanaan)... hehehe... benar Bro./Sis. Gunakan banyak waktu untuk persiapan/perrencanaan... seperti juga atlet olimpiade yang hanya bertanding 90 menit, tetapi persiapan lebih dari 9 bulan bahkah lebih lama lagi ya ... Jika kita dapat mengelola waktu dengan baik, sebenarnya selalu ada waktu yang cukup untuk melakukan perencanaan

Ibarat uang, waktu adalah sesuatu yang bisa kita investasikan. Saat kita memiliki banyak pilihan kegiatan, dengan keterbatasan waktu, kita akan menjadi memahami dan harus memilih, kegiatan mana yang paling penting / prioritas. Pilihlah kegiatan apa dan dengan siapa kita akan menggunakan waktu yang masih ada. Tidak akan ada cukup waktu untuk melakukan semua kegiatan. Dengan waktu yang terbatas, buatlah pilihan yang sesuai dengan tujuan hidup yang kita inginkan. 

Rencanakan 24 jam yang kita miliki untuk mencapai tujuan hidup kita. Tidak membuang-buang waktu untuk hal-hal yang tidak relevan dengan tujuan kita. Tidak menyia-nyiakan waktu satu detik/menit pun, apalagi satu jam/satu hari. Gunakan setiap menit atau setiap jam yang ada untuk merencanakan, memikirkan, mengatakan, mengerjakan / melakukan aktivitas yang berharga.

Di masa depan, kita baru akan bisa mengetahui apakah kita sudah mempergunakan waktu yang kita miliki dengan tepat / benar. Salah satu tanda bahwa kita sudah mempergunakan waktu dengan tepat / benar adalah kondisi kedamaian / kebahagiaan / pikiran yang tenang / perasaan yang senang

Mulailah berorientasi bahwa kesuksesan dievaluasi berdasarkan bagaimana kita memanfaatkan waktu dengan baik. Ingat Bro./Sis. waktu hidup kita terbatas / singkat. Waktu sangat berharga. Jika kita tidak menghargai waktu yang kita miliki, boleh jadi orang lain tidak akan menghargai kita

Andai Ku Tahu, kapan Waktu Ujian akan berakhir....

Friday, May 10, 2024

02. Dunia ini akan lenyap... namun Kasih tinggal tetap...

 Ini lagu di YouTube bagus lho Bro. / Sis. 


Kasih itu panjang sabar, murah hati... 

Kasih itu lemah lembut, tidak sombong...  

(https://www.youtube.com/watch?v=06aQt5RGd1M; 

https://youtu.be/UfjIyATgpYg?si=UfSDTGV2evelDiOw)


Sambil menikmati lagu tersebut, saya menjadi teringat dengan Ayah dan Ibu....

Ayah dan Ibu tidak menggunakan kata-kata, namun langsung memberikan contoh bahwa Orang Tua adalah awal pertama kita mengenal kasih


Pada awal masa kehidupan, umumnya hanya Orang Tua yang sangat andal memberikan kasih kepada kita. 

Saat kita berkeluh kesah dan memanggil Orang Tua (baca: menangis); entah karena butuh susu, butuh dibersihkan karena pipis dan buang air, atau butuh digendong-gendong 🥰🤗, Orang Tua selalu berusaha menghampiri dan memenuhi kebutuhan kita. (bahkan di tengah-tengah tidur nyenyak Beliau di tengah malam) 

Kasih Orang Tua membebaskan kita dari kesengsaraan

Dengan mengenal belas kasih Orang Tua, kita seharusnya menjadi mengenal cinta kasih. Kita mengetahui bagaimana rasanya saat kita menerima kasih; bagaimana rasanya saat kita tidak menerima kasih; bagaimana rasanya saat kita tidak kehilangan kasih.


Ayah dan Ibu pernah berpesan: "Sayangi kakak/adik, teman/sahabat.... "

Kata-kata tersebut sederhana, simple... namun mungkin agak sulit, tidak sederhana untuk dipraktikkan. Kalaupun bisa, mungkin perlu lebih konsisten... 

Ayah menambahkan: "Jangan berharap menerima kasih, tetapi berusaha memberi kasih; kasih bukan persoalan meminta/menerima, tetapi bagaimana kita bisa memberi". (minimal memberi doa / restu baik, Bro./Sis... hehehe...)


Dunia ini akan lenyap... namun Kasih tinggal tetap... 

(https://www.youtube.com/watch?v=06aQt5RGd1M

https://youtu.be/UfjIyATgpYg?si=UfSDTGV2evelDiOw)

Sunday, May 5, 2024

03. Menjadi Patuh/Taat: Cara Terbaik untuk Membalas Budi-Baik Orang Tua

Anak yang patuh/taat/disiplin terhadap aturan/petunjuk orang tua, akan dihargai dan disukai oleh orangtuanya. Jika orang tua punya banyak anak, orang tua biasanya akan mudah merasa dekat dengan anak yang patuh/taat 😄✌️

Kepatuhan/ketaatan/kedisiplinan adalah perwujudan dan penerapan dari setidaknya dua nilai, yaitu: Nilai 01: hormat (respect) dan Nilai 02: cinta kasih (love). 

Terkait dengan nilai hormat (respect), mengapa kita patuh adalah karena kita melihat bahwa di dalam aturan/petunjuk yang perlu kita laksanakan, terdapat banyak manfaat bagi diri sendiri; khususnya jika kita selalu melaksanakannya.  

Terkait dengan nilai cinta (love), kita menyadari bahwa kepatuhan/ketaatan kita, adalah tanda atau bentuk balas budi kita kepada orang tua yang telah banyak memberikan perhatian dan cinta kasih kepada kita. Sering kali orang tua tidak banyak berharap kepada kita; Beliau hanya berharap kepada kita untuk menjadi patuh/taat. 

Menjadi patuh/taat dapat dimulai dengan mengingat dan mengikuti pesan sederhana yang pernah/sering disampaikan oleh orang tua kepada kita: Setidaknya ada lima pesan sederhana yang pernah/sering disampaikan orang tua kepada kita, yaitu: 

a. Berangkat tidur jangan terlalu malam (khususnya waktu dulu kita masih di sekolah 🤗). Ayah / Ibu sering berpesan, jika masih ada hal penting yang akan dipelajari/diselesaikan, lebih baik besok bangun sepagi mungkin.

b. Bangun pagi dengan mengucapkan "Selamat Pagi" kepada sang Pencipta dan kepada Orang Tua (papa/mama; ayah/ibu). Begitu kita membuka mata, langsung ucapkan kata-kata "Selamat Pagi". Kata-kata tersebut tampaknya sekaligus doa, agar pagi hari dan sepanjang hari, hidup kita selamat dan bahagia.  

c. Sebelum, selagi, dan setelah makan, senantiasa mengingat bahwa makanan yang ada di hadapan kita adalah sangat berharga; berterima kasih kepada sang Pencipta, kepada Orang Tua, atau kepada berbagai Pihak yang turut berjasa hingga makanan tersebut tersaji.

d. Gunakan harta (pikiran, waktu, dan tenaga) sebaik mungkin. Ayah / Ibu sering bertanya dan berpesan saat kita akan menggunakan harta (uang): Apakah uang tersebut untuk hal yang memang dibutuhkan, atau untuk mencapai hal yang bermanfaat (sesuai cita-cita)? 

e. Rajin, semangat belajar; hormati guru, dan sayangi teman. Hehehe... pesan ini walaupun kita sudah besar, tetap berlaku lho Mas Bro./Mba' Sis.... walaupun kita sudah bekerja, pesan Ayah / Ibu untuk rajin dan semangat belajar masih tetap relevan. Coba kita renungkan Bro./Sis., di tempat bekerja, banyak hal yang tetap perlu untuk kita pelajari; apalagi di hari gini yang penuh dengan kemajuan teknologi dan banyak updating aturan/kebijakan. 

Demikian pula pesan orang tua untuk menghormati guru dan sayangi teman, juga sangat relevan Bro./Sis. Banyak atasan dan rekan di tempat kerja yang bisa kita anggap sebagai guru/teman. Saat kita bekerjasama dalam tugas/pekerjaan, kita sangat perlu saling menghormati dan saling berbagi. Tul nggak? 🤗🙌

Orang tua kita hanya berharap anaknya menjadi patuh/taat. Seberapa mampu kita memenuhi harapan orang tua? 

Selamat Pagi, Salam Hormat, dan Salam Terima Kasih kita kepada Orang Tua (Ayah/Ibu; Papa/Mama) 🙏🤗

TERIMA KASIH UNTUK CINTA 😊 thanks for the love (Papa Mama)