Friday, December 30, 2011

08. Selesai / Tidak Selesai, Kumpulkan !!!


Untuk menciptakan persatuan, diperlukan persepsi yang sama antara diri kita dan orang lain. Ada dua pilihan untuk menciptakan persepsi yang sama, yaitu: (a) kita memahami gagasan/ide orang lain atau (b) kita meyakinkan orang lain untuk memahami ide/gagasan kita.

Pertanyaan: mana yang lebih sulit, memahami gagasan orang lain, atau meyakinkan orang lain tentang gagasan kita?

Kedua kegiatan tersebut jelas membutuhkan kekuatan/power. Nah… permasalahannya bukan mana yang lebih sulit, tetapi menjadi mana yang lebih banyak membutuhkan kekuatan/power?

Kekuatan/power yang dibutuhkan untuk kedua kegiatan di atas, dapat diibaratkan dengan metafor seberapa banyak energi yang kita butuhkan untuk mendidihkan sejumlah air (a) dalam ukuran 1 liter dan (b) dalam ukuran 2 liter.

Energi yang dibutuhkan untuk mendidihkan air dalam ukuran 2 liter, tentu lebih besar daripada yang dibutuhkan untuk mendidihkan air dalam ukuran 1 liter. (asumsi: suhu dan tekanan udara sama lho ya…)

Sehubungan dengan kegiatan memahami gagasan orang lain dan kegiatan meyakinkan orang lain; kegiatan mana yang analog dengan air dalam ukuran 2 liter, dan kegiatan mana yang analog dengan air dalam ukuran 1 liter?

Penulis berpikir bahwa kegiatan meyakinkan orang lain, analog dengan air dalam ukuran 2 liter. Artinya, kegiatan meyakinkan orang lain membutuhkan energi yang lebih besar daripada kegiatan memahami gagasan orang lain.

Gambaran perbedaan antara kedua kegiatan tersebut dijabarkan dalam tabel di bawah ini.

Perbedaan
Jenis Kegiatan
Memahami Gagasan
Orang Lain
Meyakinkan Orang Lain
tentang suatu Gagasan
Jumlah energi untuk menjelaskan.
Untuk memahami gagasan orang lain, tidak perlu banyak energi untuk menjelaskan/berbicara.

hehehe… kalau banyak bicara malah kita akan kesulitan untuk memahami gagasan orang lain.
Untuk meyakinkan orang lain, terkadang kita memerlukan lebih banyak energi, setidaknya untuk menjelaskan secara lisan (bicara) atau secara tulisan
Jumlah energi untuk mencari/
menjadi  contoh.
Dalam memahami gagasan orang lain, kita tidak perlu sibuk/sulit mencari contoh; untuk memahami gagasan orang lain, kita cukup memintanya kepada orang lain.
Dalam usaha meyakinkan orang lain mengenai suatu gagasan, tidak jarang kita membutuhkan contoh; kita sibuk mencari atau bahkan berusaha menjadi contoh konkret melalui perbuatan/karya nyata.
Letak/jarak objek yang menjadi sasaran energi
Saat kita berusaha memahami gagasan orang lain, objek yang menjadi sasaran energi terletak di dalam diri, yaitu pikiran kita sendiri.

Dengan demikian jaraknya sangat dekat. Tentu, energi yang dibutuhkan untuk mencapai letak objek yang sangat dekat tersebut, akan lebih sedikit.
Saat kita berusaha meyakinkan orang lain tentang suatu gagasan, objek yang menjadi sasaran energi terletak di luar diri kita, yaitu pikiran orang lain.

Dengan demikian jaraknya lebih jauh. Energi yang dibutuhkan untuk mencapai letak objek yang lebih jauh, tentu lebih banyak.
Waktu untuk mempersiapkan diri
Idealnya untuk memahami orang lain kita membutuhkan persiapan (misalnya mempelajari latar belakang, dll.)

Namun dalam kenyataan, sering kali untuk memahami gagasan orang lain, tidak banyak waktu yang diluangkan untuk persiapan.

Memahami gagasan orang lain, dapat dilakukan secara spontan, dalam  waktu yang singkat.
Untuk menyakinkan orang lain dengan baik, kita perlu mempersiapkan diri. Persiapan diri yang baik, tidak dapat dilakukan secara mendadak/spontan dalam waktu yang singkat lho

Meyakinkan diri sendiri saja membutuhkan cukup waktu, apalagi meyakinkan orang lain…hehe…

(ada prinsip bahwa orang lain akan yakin, jika kita sendiri sudah yakin) – hehe…lama toh prosesnya….

Berdasarkan tabel di atas, tampak jelas bahwa memahami gagasan orang lain lebih mudah daripada meyakinkan orang lain tentang suatu gagasan. Walaupun lebih mudah, memang tetap dibutuhkan usaha/energi…

Tipsnya begini saja…Seperti prinsip dalam mengerjakan ujian, kerjakan dahulu yang lebih mudah, baru kerjakan yang lebih sulit. Manfaatkan waktu secara lebih efisien; kegiatan meyakinkan orang lain (yang bersifat lebih sulit), lebih baik dikerjakan setelah kita sudah menyelesaikan kegiatan memahami gagasan orang lain (yang bersifat lebih mudah). Karena apa?

Karena…, selesai tidak selesai, kumpulkan !!!